Era Baru, Tantangan Baru untuk Akhlak
Di zaman di mana informasi datang dalam sekejap dan opini tersebar lebih cepat dari fakta, muncul pertanyaan penting: bagaimana adab Islam diterapkan di era digital? Dunia maya kini menjadi tempat belajar, berdakwah, berdagang, bahkan bersosialisasi. Tapi sayangnya, banyak yang lupa membawa adab saat memasuki dunia online.
Lewat panduan dari arrisalahdu, mari kita telaah bagaimana nilai-nilai etika dalam Islam tetap relevan dan sangat dibutuhkan — bahkan dalam dunia yang serba swipe dan scroll ini.
Kenapa Adab Tetap Penting di Dunia Digital?
Islam bukan hanya agama ibadah, tapi juga agama akhlak. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad)
Jika dalam dunia nyata kita diajarkan untuk tidak menyakiti, tidak menyebar fitnah, dan menghargai waktu serta kata-kata, mengapa dunia digital harus dikecualikan? Padahal dampaknya bisa lebih luas, lebih cepat, dan lebih sulit ditarik kembali.
1. Etika Menyebarkan Informasi
📱 Verifikasi Sebelum Share
“Cukuplah seseorang dianggap berdosa ketika ia menyampaikan segala yang ia dengar.”
(HR. Muslim)
Sebelum membagikan berita, video, atau narasi panjang, pastikan sumbernya valid. Islam menekankan tabayyun (klarifikasi), terutama dalam perkara yang bisa memicu keresahan.
📌 Tips Islami:
- Periksa kebenaran konten
- Jangan asal share hanya karena “seru” atau “viral”
- Tanyakan: “Kalau Rasulullah ﷺ membaca ini, apakah beliau ridha?”
2. Adab dalam Kolom Komentar
Media sosial sering menjadi tempat debat tanpa etika. Islam mengajarkan:
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik.”
(QS. Al-Isra: 53)
Perbedaan pendapat itu wajar, tapi:
- Gunakan bahasa santun
- Hindari menghina atau menghakimi
- Jangan merasa paling benar
- Ingat bahwa setiap komentar kita akan dihisab
3. Menjaga Pandangan di Era Visual
Instagram, TikTok, YouTube — semua menyajikan visual yang bisa memicu syahwat, iri hati, bahkan kufur nikmat. Islam telah memberikan panduan jelas:
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menahan pandangannya…”
(QS. An-Nur: 30)
📌 Aplikasi nyata:
- Kurangi waktu konsumsi konten yang tidak mendidik
- Gunakan fitur “mute”, “unfollow”, atau “limit” untuk menjaga hati
- Isi timeline dengan konten positif, inspiratif, dan bernilai ibadah
4. Menghindari Ghibah Digital
Tanpa sadar, kita sering ikut menyebarkan aib orang lain — lewat tweet, DM, atau story. Padahal:
“Janganlah kalian saling menggunjing. Apakah salah seorang di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati?”
(QS. Al-Hujurat: 12)
Ghibah tetap ghibah, walaupun dengan emoji, kode, atau sindiran halus.
📌 Hindari:
- Membahas kekurangan publik figur tanpa faedah
- Curhat yang membuka aib pihak lain
- Membagikan ulang drama online
5. Menjaga Waktu: Jangan Sampai Lalai
Waktu adalah amanah. Islam mengajarkan untuk mengatur waktu antara ibadah, kerja, keluarga, dan istirahat. Tapi berapa banyak waktu kita habis untuk scroll tanpa arah?
“Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu karenanya: kesehatan dan waktu luang.”
(HR. Bukhari)
📌 Solusi Islami:
- Jadwalkan waktu online
- Gunakan aplikasi pengingat waktu layar
- Ganti 10 menit scroll dengan membaca satu ayat Al-Qur’an
6. Berdakwah Digital dengan Hikmah
Dakwah adalah kewajiban mulia, tapi harus disampaikan dengan cara yang lembut, bijak, dan penuh kasih. Jangan sampai niat baik justru jadi alat menyakiti.
“Serulah ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik.”
(QS. An-Nahl: 125)
📌 Tips dakwah online:
- Gunakan bahasa yang mengajak, bukan menghakimi
- Hindari postingan yang provokatif
- Utamakan adab sebelum debat
7. Menjaga Privasi dan Amanah
Saling berbagi itu baik. Tapi:
- Jangan unggah data pribadi yang bisa membahayakan
- Jangan mem-forward chat pribadi tanpa izin
- Jangan curi konten orang lain tanpa credit
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jika seseorang berkata kepadamu lalu berpaling, maka itu adalah amanah.”
(HR. Abu Dawud)
Adab Digital = Cermin Keimanan
Media digital adalah lahan amal baru. Semua yang kita ketik, klik, dan unggah akan dicatat. Karenanya:
✅ Klik = niat
✅ Posting = tanggung jawab
✅ Komentar = akhlak
✅ Follow = pengaruh
Jika kita bisa menjaga adab saat bicara langsung, bukankah lebih layak kita menjaga adab saat bicara kepada ribuan orang di dunia maya?
Penutup
Islam adalah agama yang menyentuh seluruh aspek kehidupan — termasuk cara kita menggunakan teknologi. Dunia digital boleh modern, tapi nilai-nilai Islam tetap timeless.
Lewat pengingat sederhana ini, arrisalahdu mengajak kita semua untuk membawa adab ke dalam dunia digital. Karena adab bukan hanya etika, tapi bentuk cinta dan ketaatan kepada Allah.